Senin, 26 September 2016

RESUME KE-5 (ISOMERI STRUKTUR SENYAWA HIDROKARBON DAN SISTEM NOMENKLATUR MENURUT IUPAC)

RESUME KE-5 (ISOMERI STRUKTUR SENYAWA HIDROKARBON DAN SISTEM NOMENKLATUR MENURUT IUPAC)


Aturan Dasar Tata Nama Senyawa Organik berdasarkan IUPAC

A.    Senyawa-Senyawa Alkana
Senyawa-senyawa alkana, dengan rantai lurus karbon tanpa ikatan rangkap, diberi nama berdasarkan jumlah atom karbon dalam rantai terpanjang.

Jumlah atom C
Nama
1
Metana
2
Etana
3
Propana
4
Butana
5
Pentana
6
Heksana
7
Heptana
8
Oktana
9
Nonana
10
Dekana
11
Undekana
12
Dodekana
13
Tridekana
15
Pentadekana
18
Oktadekana
20
Ikosana
21
Heneikosana
22
Dokosana
23
Trikosana
30
Trikontana
40
Tetrakontana
50
Pentakontana
70
Heptakontana
90
Nonakontana
100
Hentana

 Contoh:

Jika terdapat cabang, letak cabang pada rantai lurus diperhitungkan dan nama cabang diberi akhiran – il, misal: metil, etil, propil, dst. Nama cabang ditulis sebelum nama rantai utama alkana.
 
B.     Senyawa Senyawa Alkena
Bila dalam rantai lurus senyawa karbon terdapat satu atau lebih ikatan rangkap dua, senyawa tersebut disebuk alkena. Penamaan senyawa alkena sama seperti dengan senyawa alkana, dengan akhiran –ana diganti menjadi – ena, seperti propena, heptena, dst.  Ikatan rangkap diberi nomor sesuai letaknya terhadap ujung rantai terdekat. Nomor ikatan rangkap diatur menjadi nomor paling kecil.

C.     Senyawa-senyawa Alkuna
Bila dalam rantai lurus senyawa karbon dapat terdapat satu atau lebih ikatan rangkap tiga, senyawa tersebut disebut alkuna. Aturan penamaan Alkuna sama seperti Alkena, hanya saja akhiran –ena diganti menjadi –una.
 
D.    Senyawa-senyawa Alkanol
Bila dalam rantai lurus senyawa Alkana terdapat gugus fungsi –OH, senyawa tersebut disebut Alkanol atau Alkohol. Nama untuk senyawa Alkanol sama dengan penamaan untuk senyawa alkana, dengan akhiran –a diganti menjadi –ol.  Gugus fungsi –ol diberi nomor sesuai letaknya terhadap ujung rantai terdekat. Nomor gugus fungsi diatur menjadi nomor paling kecil.
E.     Senyawa-senyawa Eter
Suatu senyawa karbon disebut sebagai eter apabila di dalam rantai karbonnya terdapat gugus - O -. Merupakan isomer fungsi dari alkohol. Senyawa eter diberi nama mengikuti nama-nama gugus alkil yang terikat pada gugus fungsi - O - , nama-nama alkil tersebut disusun secara alfabetis dan diberi akhiran “eter”.
F.      Senyawa-senyawa Aldehid
Senyawa aldehid adalah suatu rantai karbon yang mengandung gugus fungsi karbonil dengan salah satu dan/atau kedua R dapat diganti dengan gugus alkil atau atom hydrogen. Aturan penamaan aldehid sama dengan aturan penamaan alcohol, dengan akhiran –ol diganti dengan –al.
G.    Senyawa-senyawa Keton
Merupakan isomer fungsi dari aldehid.Sama dengan aldehid, hanya saja pada keton, kedua R merepresentasikan gugus alkil, bukan suatu atom hidrogen. Aturan penamaan keton sama dengan aturan penamaan aldehid, dengan akhiran –al diganti dengan –on.
H.    Senyawa-senyawa Asam Karboksilat
Sama seperti aldehid dan keton, asam karboksilat juga memiliki gugus karbonil, atom O yang berikatan rangkap dengan karbon. Gugus karbonil pada asam karboksilat berikatan lagi dengan gugus hidroksil (-OH) , disebut pula sebagai gugus karboksilat, dan memiliki rumus dasar R-COOH  Penamaan asam karboksilat dibuat dengan cara menentukan rantai karbon terpanjang (dan mengandung gugus karboksilat). Sistem penamaan sama dengan penamaan alkana dengan mengganti akhiran –a dengan –oat dan ditambah “asam” di depannya. Apabila mengandung cabang alkil, nomor cabang alkil dihitung dari letaknya terhadap atom C yang mengandung gugus karboksilat.

I.       Senyawa-senyawa Ester
Ester merupakan hasil reaksi antara suatu asam karboksilat dengan suatu alkohol. Selain itu Ester juga merupakan isomer fungsi dari asam karboksilat. Ester memiliki rumus dasar R-COO-R’, dengan alkil R berasal dari reagen asam karboksilat dan alkil R’ berasal dari reagen alkohol.


Isomer Hidrokarbon
Isomer hidrokarbon artinya kumpulan hidrokarbon yang mempunyai rumus mulekul yang sama namun berbeda bentuk/strukturnya. Jenis isomer ada 2 yakni isomer struktur dan isomer geometri.....kemudian isomer struktur dibagi lagi menjadi 2 yakni isomer kerangka dan isomer fungsi. Demikian juga dengan isomer geometri, juga dibagi lagi menjadi 2 yakni isomer optik aktif dan isomer cis-trans.
A.    Isomer Struktur
Isomer struktur disebabkan perbedaan ikatan antar unsur-unsur penyusunnya sehingga mempunyai bentuk yang berbeda sebagai contoh akan saya sebutkan isomer dari C6H14 (alkana), dalam menggambarkan isomer dari  C6H14 hanya akan saya tulis ikatan antar atom C nya saja sedangkan atom H nya dapat kita tambahkan setelah suluruh isomer tergambar dengan ketentuan :
tanda ( - ) menunjukkan ikatan atom C tersebut dengan atom C lainnya jadi banyaknya tanda ( - ) menunjukkan banyaknya atom C lainnya yang diikat karena jumlah ikatan dalam atom C maksimal 4 ikatan maka jumlah atom H yang diikat dapat ditentukan bila hanya terdiri dari satu tanda ( - ) maka atom C tersebut terletak di tepi dan mengikat 3 atom H bila terdiri dari 2 tanda ( - ) berarti atom C ersebut terletak diantara rantai lurus dan mengikat 2 atom H. Bila terdiri dari 3 tanda ( - ) berarti atom C tersebut terletak pada percabangan yang berbentuk pertigaan dan mengikat 1 atom H. Dan bila terdiri dari 4 tanda ( - ) berarti atom C persebut terletak pada percabangan yang berbentuk perempatan dan juga berarti tidak ada ikatan dengan atom H karena jumlah ikatan maksimal yakni 4 ikatan, sudah terpenuhi kembali lagi dalam penggambaran isomer dari alkana dengan rumus  molekul C6H14, yaitu agar dalam penggambaran isomer di atas, tidak ada bentuk yang terlewatkan . Isomer dari Alkena dengan rumus molekul  C6H12, yakni 

B.     Penggolongan Isomer Struktur
Untuk Alkena dan Alkuna karena mempunyai gugus fungsi ikatan rangkap 2 atau 3 maka bentuk isomer strukturnya dapat digolongkan lagi dalam dua jenis
1.      Isomer kerangka
Isomer struktur yang mempunyai letak ikatan rangkap yang sama namun bentuk kerangka bangunnya berbeda. misalnya
Semua isomer dari Alkuna di atas rantai rangkapnya sama-sama terletak di C nomor satu.
2.      Isomer Fungsi
Isomer struktur yang mempunyai bentuk kerangka yang sama namun ikatan rangkapnya berbeda. misalnya
C. Isomer Geometri
Isomer geometri disebabkan oleh susunan atom dalam ruang. Jadi bila ada 2 senyawa hidrokarbon yang bentuk strukturnya sama, baik kerangkanya maupun letak gugus fungsionalnya sama, masih mungkin berbeda jenis jika susunan atom dalam ruangnya berbeda.
D. ISOMER CIS-TRANS
Syarat utama terbentuk isomer Cis-Trans adalah terdapat ikatan rangkap dua ( C=C) yang tiap-tiap karbon (C) dalam ikatan rangkap tersebut mengikat atom atau gugus atom yang berbeda. Untuk membedakan Alkena yang mempunyai isomer Cis-Trans atau tidak, perhatikanlah dua contoh senyawa di bawah ini :
1.      CH2=CHCH3 ( n-propena)  bila digambarkan bentuk strukturnya secara lengkap akan tampak sebagai berikut :



Coba kalian perhatikan bentuk di atas, atom karbon yang tepat berada di sebelah kanan  ikatan rangkap selain mengikat C dengan ikatan rangkap juga mengikat 2 gugus yang berbeda yaitu - CH3 dan - H. Sedangkan atom karbon yang tepat berada di sebelah kiri ikatan rangkap mengikat 2 gugus yang sama yaitu -  H. karena gugus yang diikat sama maka senyawa ini tidak mempunyai isomer Cis-Trans.

2. CH3CH=CHCH3 ( 2-butena) bila digambarkan bentuk strukturnya secara lengkap akan tampak seperti ini :



Kedua atom karbon yang mengikat ikatan rangkap tiap-tiap karbonnya baik yang sebelah kiri maupun yang sebelah kanan ikatan rangkap mempunyai dua gugus yang berbeda yaitu -CH3 dan H jadi perlu diperhatikan di sini, yang dimaksud mengikat gugus yang berbeda adalah pada tiap-tiap karbon yang berikatan rangkap.
Jadi bentuk senyawa di atas mempunyai isomer Cis-Trans yang digambarkan sebagai berikut

Bila gugus yang sama dalam kedua karbon yang berikatan rangkap ( C=C ) terletak dalam satu sisi disebut Cis, sedangkan bila gugus yang sama dalam kedua karbon yang berikatan rangkap terletak berseberangan disebut trans.


E. ISOMER OPTIS AKTIF
Isomer ini terbentuk karena adanya atom C kiral. C kiral adalah atom karbon yang mengikat 4 gugus yang berbeda. Coba kalian perhatikan gambar di bawah ini  :




Pada gambar di atas terdapat C kiral, yakni yang diberi warna merah. Atom C tersebut mengikat 4 gugus yang berbeda, yakni atom hidrogen (H), metil (CH3-), etil (CH3-CH2-) dan propil (CH3-CH2-CH2-) untuk memahami isomer ini dibutuhkan model 3 dimensi misalnya tangan  kita. Walaupun bagian tangan kanan dan kiri kita sama namun secara keseluruhan berbeda tangan kiri dan kanan satu sama lainnya ibarat bayangan cermin.

7 komentar:

  1. Assalamualaikum sedikit pertanyaan dari saya kemungkinan kesalahan apa saja yang dapat terjadi dalam penggambaran isomer alkana? Trimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waalaikumsalam ikhsan. Terimakasih atas pertanyaannya.
      Saya akan mencoba menjawab..
      Kemungkinan kesalahan yang dapat terjadi dalam penggambaran isomer alkana adalah:
      ➡ Cabang yang terletak di tepi.Cabang tidak mungkin terletak di tepi, bila ada bentuk seperti cabang (bengkok) di tepi,berarti sebenarnya itu merupakan rantai lurus.
      ➡ Penomoran cabang yang salah. Nomor cabang disebut dari ujung terdekat.
      ➡ Cabang yang lebih panjang dengan sisi rantai utama. cabang tidak mungkin lebih panjang dari sisi rantai utama. Panjang cabang maksimal = panjang sisi rantai utama.

      Itu saja yang dapat saya jawab, jika ada kekurangan atau kesalahan, bisa diingatkan atau diperbaiki. Terimakasih 😊

      Hapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. Syarat utama terbentuk isomer Cis-Trans adalah terFdapat ikatan rangkap dua ( C=C) yang tiap-tiap karbon (C) dalam ikatan rangkap tersebut mengikat atom atau gugus atom yang berbeda.
    Saya ingin bertanya, adakah alasan lain terbentuknya isomer ini?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih atas pertanyaannya, Rahmat :)
      Saya akan mencoba menjawab:
      Dalam kimia, isomer cis-trans atau isomer geometrik atau isomer konfigurasi adalah sebuah bentuk stereoisomer yang menjelaskan orientasi gugus-gugus fungsi dalam sebuah molekul. Secara umum, isomer seperti ini mempunyai ikatan rangkap yang tidak dapat berputar. Selain itu, isomer ini juga muncul dikarenakan struktur cincin molekul yang menyebabkan perputaran ikatan sangat terbatas.

      Saya rasa, hanya itu yang dapat saya jawab.
      Jika ada kesalahan, tolong diingatkan dan dapat diperbaiki.
      Terimakasih 😊

      Hapus
  4. Assalamualaikum yuni, daribpembahasan yangbsudah anda buat saya ingin bertanya Isomer dari Alkena dengan rumus molekul C6H12 sebelah kiri bawah, pada gambar tersebut cabang lebih panjang dari sisi rantai utama, yakni cabang di C rangkap 2 sebelah kanan terdiri dari 2 atom C sedangkan sisi rantai utama sebelah kiri ikatan rangkap 2 hanya terdiri dari 1 atom C. Apakah bentuk ini mungkin? Terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waalaikumsalam ditta. Terimakasih atas pertanyaannya 😊
      Saya akan mencoba menjawab..
      Mungkin... Karena dalam ikatan rangkap, rantai utama harus mengandung ikatan rangkap, jadi penentuan rantai utama ditentukan dari ikatan rangkapnya itu sendiri, di sebelah kiri ikatan rangkap hanya ada satu kemungkinan, yang terdiri dari satu atom C sedangkan disebelah kanan ikatan rangkap ada dua kemungkinan, yang kedua-duanya sama panjangnya maka salah satunya sebagai cabang.

      Saya rasa itu yang dapat saya jawab. Jika ada kesalahan atau kekurangan, dapat dikoreksi dan diingatkan.
      Terimakasih 😊

      Hapus

 

KIMIA ORGANIK Template by Ipietoon Cute Blog Design