Minggu, 18 September 2016

RESUME PERTEMUAN KE EMPAT (KLASIFIKASI SENYAWA ORGANIK)

Kimia organik ialah ilmu kimia yang mempelajari berbagai senyawa yang mengandung unsur karbon. Semua mahluk hidup terdiri atas berbagai senyawa organik yang selain mengandung unsur karbon juga mengandung unsur hidrogen, oksigen, dan kadang mengandung nitrogen, halogen, sulfur dan fosfor. Senyawa organik terdapat dalam rambut, kulit, DNA, makanan, pakaian, obat-obatan dan senyawa polimer misalnya plastik, teflon, nilon. Senyawa yang mengandung unsur karbon penting karena karbon adalah:
1)        Unsur utama pada mahluk hidup,
2)      Dapat membentuk bermacam-macam senyawa sedangkan unsur lain tidak,
3)      Mempunyai empat elektron dikulit terluar yang dapat disumbangkan kepada unsur lain sehingga terpenuhi susunan elektronnya dan terbentuk ikatan kovalen,
4)      Dapat berikatan dengan N, O, H, P, S, Cl dan atom lain,
5)      Dapat berpasangan dengan atom karbon lain membentuk ikatan kovalen C-C. Rangkaian atom karbon beraneka ragam bisa linier, bercabang, dan siklis.
Salah satu sifat utama senyawa organik alami maupun senyawa organik buatan adalah  senyawa  organik  selalu  mengandung  unsur  karbon.  Oleh  karena  itulah,  istilah “senyawa  organik”  disempurnakan  menjadi  senyawa  karbon;  dan  Ilmu  Kimia  yang mempelajarinya disebut sebagai Kimia Karbon. Namun demikian, istilah senyawa organik sampai kini masih digunakan terutama untuk membedakannya dari senyawa anorganik.
Senyawa organik adalah golongan besar senyawa yang molekulnya mengandung karbon, kecuali karbida, karbonat, dan oksida karbon. Studi mengenai senyawaan organik disebut kimia organik. Banyak diantara senyawaan organik seperti protein, lemak, dan karbohidrat merupakan komponen penting dalam biokimia.
Di antara beberapa golongan senyawaan organik adalah senyawa alifatik, rantai karbon yang dapat diubah gugus fungsinya; hidrokarbon aromatik, senyawaan yang mengandung paling tidak satu cincin benzena; senyawa heterosiklik yang mencakup atom-atom nonkarbon dalam struktur cincinnya; dan polimer, molekul rantai panjang gugus berulang.

KARAKTERISTIK SENYAWA ORGANIK
Perbedaan Umum Antara Senyawa Organik Dan Senyawa Anorganik.
No.
Senyawa Organik
Senyawa Anorganik
1
Dapat terbakar 
Tidak dapat terbakar
2
Reaksi bersifat lambat 
Reaksinya lebih cepat
3
Bertitik leleh rendah 
Bertitik leleh tinggi
4
Tidak larut dalam air 
Dapat larut
5
Sebagai senyawa kovalen 
Sebagai senyawa ion
6
Struktur ikatan rumit 
Lebih sederhana

Karakteristik  lain  dari  senyawa  organik  adalah  terjadinya  rantai  ikatan  antar  atom  C sebagai akibat dari kekhasan atom C itu sendiri.
a.      Atom C berelektron valensi 4, dan cenderung membentuk berbagai tipe ikatan kovalen.

b.      Atom C dapat berikatan dengan atom C lain, bahkan dapat membetuk rantai atom C baik alifatik(terbuka: lurus dan cabang) maupun siklik(lingkar).
Sifat khas atom C menyebabkan senyawa organik jauh lebih banyak jumlahnya dari pada senyawa anorganik. (Pada abad 19, senyawa anorganikada 30 ribu, sementara senyawa karbon ada 1 juta.) Kini berjuta-juta senyawa karbon alami maupun buatan dijumpai jauh melampaui jumlah senyawa anorganik yang ada.

KLASIFIKASI SENYAWA ORGANIK

Ada jutaan senyawa organik dan ini sangat tidak mungkin untuk mempelajari setiap senyawa tersebut. Senyawa organik diklasifikasikan kedalam berbagai kelompok dan subkelompok. Secara luas, senyawa organik diklasifikasikan ke dalam kelas berikut:
a.      Senyawa rantai terbuka (alifatik)
Senyawa ini mengandung sistem rantai terbuka dari atom karbon. Rantai dapat berupa rantai lurus ( tidak bercabang) atau bercabang. Senyawa rantai terbuka juga disebut senyawa alifatik. Alifatik berasal dari bahasa yunani aleiphar yang artinya lemak, sebagaimana senyawa ini sebelumnya diperoleh dari lemak hewani atau nabati, atau memiliki sifat dari lemak. 
Ø  Senyawa alifatik jenuh adalah senyawa alifatik yang rantai C nya hanya berisi ikatan-ikatan tunggal saja. Golongan ini dinamakan alkana.
Ø  Senyawa alifatik tak jenuh adalah senyawa alifatik yang rantai C nya terdapat ikatan rangkap dua atau rangkap tiga. Jika memiliki rangkap dua dinamakan alkena dan memiliki rangkap tiga dinamakan alkuna.
b.      Senyawa rantai tertutup (siklik)
Senyawa ini mengandung satu atau lebih rantai tertutup (cincin) dan dikenal sebagai senyawa siklik atau cincin terdiri dari 2 jenis.
1.        Senyawa homosiklik
Senyawa-senyawa dimana cincin hanya terdiri dari atom karbon disebut senyawa homosiklik. Senyawa homosiklik atau karbosiklik dibagi lagi menjadi senyawa alisiklik dan senyawa aromatik.
Ø  Senyawa alisiklik
Sebuah cincin beranggotakan tiga atau lebih atom karbon menyerupai senyawa alifatik seperti dalam senyawa homosiklik disebut senyawa alisiklik. Hidrokarbon alisiklik jenuh memiliki rumus CnH2n. Contoh senyawa alisiklik adalah siklopropana, siklobutana, sikloheksena
Ø  Senyawa aromatic
Senyawa ini mengandung cincin benzena yaitu sebuah cincin dari enam atom karbon dengan ikatan ganda dan tunggal yang berselang-seling. Disebut senyawa aromatik karena banyak dari mereka yang memiliki bau yang harum.
2.      Senyawa heterosiklik
Ketika lebih dari satu jenis atom berada dalam satu senyawa cincin, mereka dikenal sebagai senyawa heterosiklik. Dalam senyawa ini umumnya satu atau lebih atom unsur seperti nitrogen (N), oksigen (O), atau sulfur (S) ada didalam cincin. Atom selain karbon yaitu N, O atau S yang ada didalam cincin disebut heteroatom. Senyawa seterosiklik dengan lima dan enam atom disebut sebagai heterosiklik beranggota lima dan enam. Contohnya adalah piridin, furan, tiofen, pirol.
Senyawa heterosiklik selanjutnya dapat diklasifikasikan sebagai monosiklik, bisiklik dan trisiklik tergantung pada jumlah atom penyusun atom satu, dua atau tiga.
Banyak  cara  menggolong-golongkan  senyawa  organik.  Klasifikasi  berikut  hanya untuk memberikan gambaran jenis senyawa organik berdasarkan unsur pembentuknya. 

 Jenis Senyawa Organik Berdasar Jenis Unsur Penyusunnya
C; H 
Hidrokarbon (Alkana, Alkena, Alkuna, Sikloalkana, Sikloalkena, Benzena)
C; H; O 
Alkanol (Alkohol), Alkanal (Aldehid), Alkanon (Keton), Asam Alkanoat (Asam Karboksilat), Eter, Ester, Karbohidrat, Fenol, Ester Aromatik
C; H;
halogen  Alkil-halida
C; H; N 
   Amina, dll
C; H; O; N 
Amida, Asam Amino, Protein
C; H; O; P 
   Lipida
C; H; O; N; P 
Asam Nukleat
C; H; O; N; P; S
    Protein













Penggolongan senyawa organik didasarkan pada jenis gugus fungsi yang dimiliki oleh suatu senyawa. Gugus fungsi akan menentukan kereaktifan kimia dalam molekul. Senyawa dengan gugus fungsi yang sama cenderung mengalami reaksi kimia yang sama.
                          
GUGUS FUNSI
GOLONGAN SENYAWA ORGANIK
C-C ikatan tunggal
R3-CH2-CR3 alkana (R = H/ alkil)
C=C ikatan rangkap
R2C = CR2 alkena
C   C ikatan ganda tiga
RC   CR alkuna
-X ikatan halide (X= F, Cl, Br, I)
R-X haloalkana
OH gugus hidroksil
R-OH alcohol
OR gugus alkoksil
R-O-R’ eter
-C=O gugus karbonil
R-CO-R’ keton
-COH gugus aldehid
R-COH aldehid
-COOH gugus karboksilat
R-COOH asam karboksilat
-COOR’ gugus ester
R-COOR’ ester
NH2 gugus amino
RNH2 amina

Model molekul menggambarkan bentuk-bentuk molekul dalam ruang atau secara tiga dimensi. Molekul merupakan zat yang tersusun atas dua atau lebih atom dari unsur-unsur yang sama ataupun dari unsur-unsur yang berbeda. Molekul-molekul membentuk senyawa. Dalam percobaan ini molekul-molekul senyawa yang ditampilkan dengan model molekul terdiri dari senyawa hidrokarbon alifatik rantai tunggal, rangkap dua, rangkap tiga, senyawa hidrokarbon siklik, aromatik, dan senyawa-senyawa gugus fungsi.
Senyawa hidrokarbon terdiri atas hidrogen dan karbon. Ikatan karbon dan hidrogen dapat tersusun sebagai rantai terbuka ataupun rantai tertutup. Senyawa hidrokarbon yang rantainya tersusun terbuka disebut sebagai hidrokarbon alifatik. Apabila ikatan karbon-karbon dalam senyawa tersusun atas ikatan sigma atau ikatan tunggal, maka disebut alkana. Atom-atom penyusun senyawa alkana dapat memutari ikatan sigma tersebut sedemikian sehingga menghasilkan penataan yang beragam. Namun, kesemuanya itu merupakan senyawa-senyawa yang sama walaupun atom-atomnya tertata dalam ruang secara berbeda.
Ikatan karbon-karbon dalam senyawa hidrokarbon juga ada yang tersusun tidak hanya atas ikatan sigma, namun juga tersusun atas ikatan phi. Senyawa ini disebut alkena. Ikatan sigma pada senyawa alkena tidak dapat dijadikan sumbu rotasi seperti ikatan sigma pada senyawa alkana, tanpa harus mematahkan ikatan phi-nya. Energi yang dibutuhkan ikatan phi untuk putus biasanya tidak tersedia. Karena keteggran ikatan inilah terbentuk isomer-isomer geometri. Dalam percobaan ini, beberapa senyawa alkena dibuat model molekulnya. Namun, isomer-isomer geometrinya tidak ikut dibuat.
Ikatan karbon-karbon juga dapat terdiri dari ikatan rangkap tiga. Molekul senyawa alkuna berbentuk imear. Hal ini membuat senyawa ini tidak memiliki isomer geometris. Atom karbon pada senyawa alkuna berhibridisasi sp. Dari hal ini, dapat diketahui karakterisasi s pada senyawa ini. Alkuna memiliki karakter s sebesar ½. Karena orbital sp lebih memiliki karakter s, maka elektron-elektron dalam orbital ini lebih dekat ke inti karbon daripada elektron-elektron sp² dan sp³. Jadi, dalam suatu alkuna, karbon sp lebih elektronegatif daripada kebanyakan atom karbon lain. Jadi, suatu ikatan C-H alkunil lebih polar daripad aikatan C-H alkena dan alkena.
Polaritas ikatan karbon alkunil-hidrogen mengakibatkan suatu senyawa alkuna dapat melepaskan sebuah ion hidrogen pada basa kuat. Anion yang dihasilkan dinamakan ion asetilida. Alkuna bukanlah suatu asam kuat. Keasaman alkuna lebih rendah daripada keasaman air namun lebih asam dari ammonia.
Dalam percobaan ini juga dibuat model molekul untuk beberapa senyawa aromatik. Senyawa aromatiknya terdiri dari benzena, naftalena, toluena, orto-dimetilbenzena, meta-dimetilbenzena, dan para-dimetilbenzena serta asam salisilat.
Senyawa aromatik merupakan senyawa yang distabilkan oleh delokalisasi ikatan phi. Semua senyawa aromatik berantai siklik atau berantai tertutup. Namun, tidak semua senyawa siklik merupakan senyawa aromatik. Terdapat beberapa kriteria yang menjadi syarat untuk aromatisitas. Syarat tersebut meliputi: senyawa harus siklik, senyawa harus datar, tiap atom cincin (cincin-cincin) harus memiliki orbital p tegak lurus pada bidang cincin, serta senyawa tersebut harus memenuhi aturan Hickel. Jika tidak memenuhi kriteria tersebut, suatu senyawa tidaklah merupakan senyawa aromatik karena tidak memungkinkan terjadi delokalisasi.

7 komentar:

  1. Asalamualaikum
    Yuni saya ingin bertanya Salah satu sifat senyawa organic adalah mengandung unsure karbon, dapatkah anda sebutkan sifat dari senyawa organic yang lain?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waalaikumsalam yultari, terimakasih atas pertanyaannya.
      Saya akan mencoba menjawab:
      Sifat2 dari senyawa oraganik yg merupakan riri-ciri dari senyawa itu sendiri, dan membedakannya dengan senyawa anorganik adalah sebagai berikut:
      🔼Titik didih dan titik cair rendah
      🔼Tidak tahan panas dan mudah terbakar
      🔼Berikatan kovalen
      🔼Umumnya non elektrolit
      🔼Reaksi berjalan lambat
      🔼Terurai pada suhu rendah
      🔼Lebih mudah larut dalam pelarut non polar
      🔼Apabila dibakar menghasilkan kar dan H2O
      🔼Hasil pembakaran mengeruhkan air kapur

      Itu saja yang dapat saya jawab, jika ada kekurangan atau kesalahan, mohon diingatkan dan diperbaiki. Terimakasih 😊

      Hapus
  2. Assalamualaikum yuni, dari postinan anda di atas saya ingin bertanya, Hidrokarbon jenuh, Alkana, merupakan senyawa yang sukar bereaksi dengan senyawa lain, mengapa demikian?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waalaikumsalam dewi :) terimakasih atas jawabannya.
      Saya akan mencoba menjawab :
      Senyawa alkana merupakan senyawa polar sehingga senyawa tersebut sukar larut dalam air. Alkana dalam bentuk cair merupakan pelarut yang baik untuk berbagai senyawa kovalen yang lain. Akan tetapi senyawa alkana tidak dapat menghasilkan listrik dan tidak dapat dipolarisasi oleh medan listrik. Senyawa alkana tidak dapat membentuk ikatan hidrogen dan tidak dapat bercampur dengan pelarut polar, seperti air. Secara umum, alkana adalah senyawa yang reaktivitasnya rendah, karena ikatan C antar atomnya relatif stabil dan tidak mudah dipisahkan. Tidak seperti kebanyakan senyawa organik lainnya, senyawa ini tidak memiliki gugus fungsional. Senyawa alkana bereaksi sangat lemah dengan senyawa polar atau senyawa ion lainnya. Konstanta disosiasi asam (pKa) dari semua alkana memiliki nilai di atas 60, ini berarti bahwa alkana sulit bereaksi dengan asam ataupun basa.

      Hanya itu yang dapat saya jawab, apabila ada kesalahan dan kekurangan, mohon diingatkan dan diperbaiki. Terimakasih 😊

      Hapus
  3. assalamualaikum saya ingin sedikit bertanya bisakah anda sebutkan kegunaan dari hidrokarbon alifatik dan alisiklik?
    terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waalaikumsalam. Terimakasih pertanyaannya. Saya akan mencoba menjawab :

      Kegunaan dalam bidang industri hidrokarbon alifatik dan alisiklik meliputi :
      1. Sebagai bahan baku pembuatan kaca
      2. Sebagai intermediet kimia
      3. Sebagai bahan baku pembuatan bahan kramik
      4. Sebagai pembersih logam
      5. Sebagai Senyawa pemadam kebakaran
      6. Sebagai bahan baku pembuatan bahan bakar roket
      7. Sebagai pelarut

      Hapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus

 

KIMIA ORGANIK Template by Ipietoon Cute Blog Design