Kimia
organik ialah ilmu kimia yang mempelajari berbagai senyawa yang mengandung
unsur karbon. Semua mahluk hidup terdiri atas berbagai senyawa organik yang
selain mengandung unsur karbon juga mengandung unsur hidrogen, oksigen, dan
kadang mengandung nitrogen, halogen, sulfur dan fosfor. Senyawa organik
terdapat dalam rambut, kulit, DNA, makanan, pakaian, obat-obatan dan senyawa
polimer misalnya plastik, teflon, nilon. Senyawa yang mengandung unsur karbon
penting karena karbon adalah:
1)
Unsur utama pada
mahluk hidup,
2)
Dapat membentuk
bermacam-macam senyawa sedangkan unsur lain tidak,
3)
Mempunyai empat
elektron dikulit terluar yang dapat disumbangkan kepada unsur lain sehingga
terpenuhi susunan elektronnya dan terbentuk ikatan kovalen,
4)
Dapat berikatan
dengan N, O, H, P, S, Cl dan atom lain,
5)
Dapat berpasangan
dengan atom karbon lain membentuk ikatan kovalen C-C. Rangkaian atom karbon
beraneka ragam bisa linier, bercabang, dan siklis.
Salah satu sifat utama
senyawa organik alami maupun senyawa organik buatan adalah senyawa
organik selalu mengandung unsur karbon.
Oleh karena itulah, istilah “senyawa organik”
disempurnakan menjadi senyawa karbon; dan Ilmu
Kimia yang mempelajarinya disebut sebagai Kimia Karbon. Namun demikian,
istilah senyawa organik sampai kini masih digunakan terutama untuk
membedakannya dari senyawa anorganik.
Senyawa organik adalah
golongan besar senyawa yang molekulnya mengandung karbon, kecuali karbida,
karbonat, dan oksida karbon. Studi mengenai senyawaan organik disebut kimia
organik. Banyak diantara senyawaan organik seperti protein, lemak, dan
karbohidrat merupakan komponen penting dalam biokimia.
Di antara beberapa
golongan senyawaan organik adalah senyawa alifatik, rantai karbon yang
dapat diubah gugus fungsinya; hidrokarbon aromatik, senyawaan yang
mengandung paling tidak satu cincin benzena; senyawa
heterosiklik yang mencakup atom-atom nonkarbon dalam struktur cincinnya;
dan polimer, molekul rantai panjang gugus berulang.
KARAKTERISTIK SENYAWA ORGANIK
Perbedaan Umum Antara
Senyawa Organik Dan Senyawa Anorganik.
No.
|
Senyawa
Organik
|
Senyawa
Anorganik
|
1
|
Dapat terbakar
|
Tidak dapat terbakar
|
2
|
Reaksi bersifat lambat
|
Reaksinya lebih cepat
|
3
|
Bertitik leleh rendah
|
Bertitik leleh tinggi
|
4
|
Tidak larut dalam air
|
Dapat larut
|
5
|
Sebagai senyawa kovalen
|
Sebagai senyawa ion
|
6
|
Struktur ikatan rumit
|
Lebih sederhana
|
Karakteristik
lain dari senyawa organik adalah terjadinya
rantai ikatan antar atom C sebagai akibat dari kekhasan
atom C itu sendiri.
a.
Atom C berelektron valensi 4, dan cenderung
membentuk berbagai tipe ikatan kovalen.
b.
Atom C dapat berikatan
dengan atom C lain, bahkan dapat membetuk rantai atom C baik alifatik(terbuka:
lurus dan cabang) maupun siklik(lingkar).
Sifat
khas atom C menyebabkan senyawa organik jauh lebih banyak jumlahnya dari pada
senyawa anorganik. (Pada abad 19, senyawa anorganikada 30 ribu, sementara
senyawa karbon ada 1 juta.) Kini berjuta-juta senyawa karbon alami maupun
buatan dijumpai jauh melampaui jumlah senyawa anorganik yang ada.
KLASIFIKASI SENYAWA ORGANIK
Ada jutaan senyawa
organik dan ini sangat tidak mungkin untuk mempelajari setiap senyawa tersebut.
Senyawa organik diklasifikasikan kedalam berbagai kelompok dan subkelompok.
Secara luas, senyawa organik diklasifikasikan ke dalam kelas berikut:
a.
Senyawa rantai terbuka
(alifatik)
Senyawa ini mengandung
sistem rantai terbuka dari atom karbon. Rantai dapat berupa rantai lurus (
tidak bercabang) atau bercabang. Senyawa rantai terbuka juga disebut senyawa alifatik.
Alifatik berasal dari bahasa yunani aleiphar yang artinya lemak, sebagaimana
senyawa ini sebelumnya diperoleh dari lemak hewani atau nabati, atau memiliki
sifat dari lemak.
Ø Senyawa
alifatik jenuh adalah senyawa alifatik yang rantai C nya hanya berisi
ikatan-ikatan tunggal saja. Golongan ini dinamakan alkana.
Ø Senyawa
alifatik tak jenuh adalah senyawa alifatik yang rantai C nya terdapat ikatan
rangkap dua atau rangkap tiga. Jika memiliki rangkap dua dinamakan alkena dan
memiliki rangkap tiga dinamakan alkuna.
b.
Senyawa rantai tertutup
(siklik)
Senyawa ini mengandung
satu atau lebih rantai tertutup (cincin) dan dikenal sebagai senyawa siklik
atau cincin terdiri dari 2 jenis.
1.
Senyawa homosiklik
Senyawa-senyawa dimana
cincin hanya terdiri dari atom karbon disebut senyawa homosiklik. Senyawa
homosiklik atau karbosiklik dibagi lagi menjadi senyawa alisiklik dan senyawa
aromatik.
Ø Senyawa
alisiklik
Sebuah cincin
beranggotakan tiga atau lebih atom karbon menyerupai senyawa alifatik seperti
dalam senyawa homosiklik disebut senyawa alisiklik. Hidrokarbon alisiklik jenuh
memiliki rumus CnH2n. Contoh senyawa alisiklik adalah siklopropana,
siklobutana, sikloheksena
Ø Senyawa
aromatic
Senyawa ini mengandung
cincin benzena yaitu sebuah cincin dari enam atom karbon dengan ikatan ganda
dan tunggal yang berselang-seling. Disebut senyawa aromatik karena banyak dari
mereka yang memiliki bau yang harum.
2.
Senyawa heterosiklik
Ketika lebih dari satu
jenis atom berada dalam satu senyawa cincin, mereka dikenal sebagai senyawa
heterosiklik. Dalam senyawa ini umumnya satu atau lebih atom unsur seperti
nitrogen (N), oksigen (O), atau sulfur (S) ada didalam cincin. Atom selain
karbon yaitu N, O atau S yang ada didalam cincin disebut heteroatom. Senyawa
seterosiklik dengan lima dan enam atom disebut sebagai heterosiklik beranggota
lima dan enam. Contohnya adalah piridin, furan, tiofen, pirol.
Senyawa heterosiklik
selanjutnya dapat diklasifikasikan sebagai monosiklik, bisiklik dan trisiklik
tergantung pada jumlah atom penyusun atom satu, dua atau tiga.
Banyak cara
menggolong-golongkan senyawa organik. Klasifikasi
berikut hanya untuk memberikan gambaran jenis senyawa organik berdasarkan
unsur pembentuknya.
Jenis Senyawa Organik Berdasar Jenis
Unsur Penyusunnya
C; H
|
Hidrokarbon (Alkana,
Alkena, Alkuna, Sikloalkana, Sikloalkena, Benzena)
|
C; H; O
|
Alkanol (Alkohol),
Alkanal (Aldehid), Alkanon (Keton), Asam Alkanoat (Asam Karboksilat), Eter,
Ester, Karbohidrat, Fenol, Ester Aromatik
|
C; H;
|
halogen
Alkil-halida
|
C; H; N
|
Amina, dll
|
C; H; O; N
|
Amida, Asam Amino,
Protein
|
C; H; O; P
|
Lipida
|
C; H; O; N; P
|
Asam Nukleat
|
C; H; O; N; P; S
|
Protein
|
Penggolongan senyawa
organik didasarkan pada jenis gugus fungsi yang dimiliki oleh suatu
senyawa. Gugus fungsi akan menentukan kereaktifan kimia dalam molekul. Senyawa
dengan gugus fungsi yang sama cenderung mengalami reaksi kimia yang sama.
GUGUS
FUNSI
|
GOLONGAN
SENYAWA ORGANIK
|
C-C ikatan tunggal
|
R3-CH2-CR3 alkana
(R = H/ alkil)
|
C=C ikatan rangkap
|
R2C = CR2 alkena
|
C C ikatan ganda tiga
|
RC CR alkuna
|
-X ikatan halide (X= F, Cl, Br, I)
|
R-X haloalkana
|
OH gugus hidroksil
|
R-OH alcohol
|
OR gugus alkoksil
|
R-O-R’ eter
|
-C=O gugus karbonil
|
R-CO-R’ keton
|
-COH gugus aldehid
|
R-COH aldehid
|
-COOH gugus karboksilat
|
R-COOH asam karboksilat
|
-COOR’ gugus ester
|
R-COOR’ ester
|
NH2 gugus amino
|
RNH2 amina
|
Model
molekul menggambarkan bentuk-bentuk molekul dalam ruang atau secara tiga
dimensi. Molekul merupakan zat yang tersusun atas dua atau lebih atom dari
unsur-unsur yang sama ataupun dari unsur-unsur yang berbeda. Molekul-molekul
membentuk senyawa. Dalam percobaan ini molekul-molekul senyawa yang ditampilkan
dengan model molekul terdiri dari senyawa hidrokarbon alifatik rantai tunggal,
rangkap dua, rangkap tiga, senyawa hidrokarbon siklik, aromatik, dan
senyawa-senyawa gugus fungsi.
Senyawa
hidrokarbon terdiri atas hidrogen dan karbon. Ikatan karbon dan hidrogen dapat
tersusun sebagai rantai terbuka ataupun rantai tertutup. Senyawa hidrokarbon
yang rantainya tersusun terbuka disebut sebagai hidrokarbon alifatik. Apabila
ikatan karbon-karbon dalam senyawa tersusun atas ikatan sigma atau ikatan
tunggal, maka disebut alkana. Atom-atom penyusun senyawa alkana dapat memutari
ikatan sigma tersebut sedemikian sehingga menghasilkan penataan yang beragam.
Namun, kesemuanya itu merupakan senyawa-senyawa yang sama walaupun atom-atomnya
tertata dalam ruang secara berbeda.
Ikatan
karbon-karbon dalam senyawa hidrokarbon juga ada yang tersusun tidak hanya atas
ikatan sigma, namun juga tersusun atas ikatan phi. Senyawa ini disebut alkena.
Ikatan sigma pada senyawa alkena tidak dapat dijadikan sumbu rotasi seperti
ikatan sigma pada senyawa alkana, tanpa harus mematahkan ikatan phi-nya. Energi
yang dibutuhkan ikatan phi untuk putus biasanya tidak tersedia. Karena
keteggran ikatan inilah terbentuk isomer-isomer geometri. Dalam percobaan ini,
beberapa senyawa alkena dibuat model molekulnya. Namun, isomer-isomer
geometrinya tidak ikut dibuat.
Ikatan
karbon-karbon juga dapat terdiri dari ikatan rangkap tiga. Molekul senyawa
alkuna berbentuk imear. Hal ini membuat senyawa ini tidak memiliki isomer
geometris. Atom karbon pada senyawa alkuna berhibridisasi sp. Dari hal ini,
dapat diketahui karakterisasi s pada senyawa ini. Alkuna memiliki karakter s
sebesar ½.
Karena orbital sp lebih memiliki karakter s, maka elektron-elektron dalam
orbital ini lebih dekat ke inti karbon daripada elektron-elektron sp² dan sp³. Jadi, dalam suatu alkuna, karbon sp lebih
elektronegatif daripada kebanyakan atom karbon lain. Jadi, suatu ikatan C-H
alkunil lebih polar daripad aikatan C-H alkena dan alkena.
Polaritas
ikatan karbon alkunil-hidrogen mengakibatkan suatu senyawa alkuna dapat
melepaskan sebuah ion hidrogen pada basa kuat. Anion yang dihasilkan dinamakan
ion asetilida. Alkuna bukanlah suatu asam kuat. Keasaman alkuna lebih rendah
daripada keasaman air namun lebih asam dari ammonia.
Dalam
percobaan ini juga dibuat model molekul untuk beberapa senyawa aromatik.
Senyawa aromatiknya terdiri dari benzena, naftalena, toluena,
orto-dimetilbenzena, meta-dimetilbenzena, dan para-dimetilbenzena serta asam
salisilat.
Senyawa
aromatik merupakan senyawa yang distabilkan oleh delokalisasi ikatan phi. Semua
senyawa aromatik berantai siklik atau berantai tertutup. Namun, tidak semua
senyawa siklik merupakan senyawa aromatik. Terdapat beberapa kriteria yang
menjadi syarat untuk aromatisitas. Syarat tersebut meliputi: senyawa harus
siklik, senyawa harus datar, tiap atom cincin (cincin-cincin) harus memiliki orbital
p tegak lurus pada bidang cincin, serta senyawa tersebut harus memenuhi aturan
Hickel. Jika tidak memenuhi kriteria tersebut, suatu senyawa tidaklah merupakan
senyawa aromatik karena tidak memungkinkan terjadi delokalisasi.
Asalamualaikum
BalasHapusYuni saya ingin bertanya Salah satu sifat senyawa organic adalah mengandung unsure karbon, dapatkah anda sebutkan sifat dari senyawa organic yang lain?
Waalaikumsalam yultari, terimakasih atas pertanyaannya.
HapusSaya akan mencoba menjawab:
Sifat2 dari senyawa oraganik yg merupakan riri-ciri dari senyawa itu sendiri, dan membedakannya dengan senyawa anorganik adalah sebagai berikut:
🔼Titik didih dan titik cair rendah
🔼Tidak tahan panas dan mudah terbakar
🔼Berikatan kovalen
🔼Umumnya non elektrolit
🔼Reaksi berjalan lambat
🔼Terurai pada suhu rendah
🔼Lebih mudah larut dalam pelarut non polar
🔼Apabila dibakar menghasilkan kar dan H2O
🔼Hasil pembakaran mengeruhkan air kapur
Itu saja yang dapat saya jawab, jika ada kekurangan atau kesalahan, mohon diingatkan dan diperbaiki. Terimakasih 😊
Assalamualaikum yuni, dari postinan anda di atas saya ingin bertanya, Hidrokarbon jenuh, Alkana, merupakan senyawa yang sukar bereaksi dengan senyawa lain, mengapa demikian?
BalasHapusWaalaikumsalam dewi :) terimakasih atas jawabannya.
HapusSaya akan mencoba menjawab :
Senyawa alkana merupakan senyawa polar sehingga senyawa tersebut sukar larut dalam air. Alkana dalam bentuk cair merupakan pelarut yang baik untuk berbagai senyawa kovalen yang lain. Akan tetapi senyawa alkana tidak dapat menghasilkan listrik dan tidak dapat dipolarisasi oleh medan listrik. Senyawa alkana tidak dapat membentuk ikatan hidrogen dan tidak dapat bercampur dengan pelarut polar, seperti air. Secara umum, alkana adalah senyawa yang reaktivitasnya rendah, karena ikatan C antar atomnya relatif stabil dan tidak mudah dipisahkan. Tidak seperti kebanyakan senyawa organik lainnya, senyawa ini tidak memiliki gugus fungsional. Senyawa alkana bereaksi sangat lemah dengan senyawa polar atau senyawa ion lainnya. Konstanta disosiasi asam (pKa) dari semua alkana memiliki nilai di atas 60, ini berarti bahwa alkana sulit bereaksi dengan asam ataupun basa.
Hanya itu yang dapat saya jawab, apabila ada kesalahan dan kekurangan, mohon diingatkan dan diperbaiki. Terimakasih 😊
assalamualaikum saya ingin sedikit bertanya bisakah anda sebutkan kegunaan dari hidrokarbon alifatik dan alisiklik?
BalasHapusterimakasih
Waalaikumsalam. Terimakasih pertanyaannya. Saya akan mencoba menjawab :
HapusKegunaan dalam bidang industri hidrokarbon alifatik dan alisiklik meliputi :
1. Sebagai bahan baku pembuatan kaca
2. Sebagai intermediet kimia
3. Sebagai bahan baku pembuatan bahan kramik
4. Sebagai pembersih logam
5. Sebagai Senyawa pemadam kebakaran
6. Sebagai bahan baku pembuatan bahan bakar roket
7. Sebagai pelarut
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus